3 Landasan Ilmu Nahwu yang Ditemukan Dr. Sholah Buile
Terdapat 3 landasan dalam ilmu nahwu. Maksudnya adalah semua bab dalam ilmu nahwu bergantung pada 3 bab ini.
Disebutkan dalam sebuah kitab karya Dr Sholah Bujle bahwa selama beliau bergelut dalam ilmu nahwu beliau menemukan ada 3 landasan utama dalam ilmu nahwu.
- Bab mengenai kalam dan yang berkaitan dengannya, yaitu: kalimah, qoul, kalim, jumlah, dan syibhul jumlah.
- Bab mengenai i’rob dan bina’.
- Bab mengenai ma’rifah dan nakirah.
Mengapa beliau menyimpulkan 3 bab di atas?
Contohnya dalam bab khobar, kita akan mendapati dalam bab tersebut terdapat khobar yang berupa jumlah, ada juga yang berupa syibhul jumlah.
Artinya bab khobar bergantung dan membutuhkan bab kalam.
Dan sebetulnya tidak hanya pada bab khobar saja kita membahas mengenai kalam. Bahkan kita akan mendapati pembahasan kalam pada bab-bab penting seperti marfu’at, manshubat, bahkan majrurot.
Kenapa? karena kita belajar nahwu.
Objek atau bahan kajian yang kita pelajari adalah kalam, ucapan seseorang yang terkumpul dari beberapa kata menjadi sebuah kalimat yang sempurna.
Kemudian mengenai landasan kedua yaitu i’rob.
Kalau i’rob kita sepakat bahwa ia merupakan JANTUNGNYA ilmu nahwu, bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa NAHWU = I’ROB.
Dan i’rob merupakan sebuah alat untuk mengeksekusi bahan tadi yaitu kalam.
Sehingga kalau diibaratkan kalam itu seperti daging atau bahan-bahan pokok untuk kita jadikan masakan, sedangkan i’rob itu pisaunya, alat yang membantu mengolah bahan tersebut.
Sehingga bagaimana mungkin kita memasak tanpa keduanya?
Kalam dan i’rob ini adalah bahan pokok di dalam ilmu nahwu.
Kemudian apa kaitannya dengan bab ma’ifah dan nakirah? Nah bab ma’rifah dan nakirah itu kalau diibaratkan dia seperti bumbu. Tentu masakan bila tanpa bumbu akan hambar.
Dan kalau kita perhatikan pada bab-bab nahwu, seringkali dikatakan bahwa mubtada’ misalnya harus ma’rifah, kemudian shohibul hal juga harus ma’rifah, sebagaimana khobar harus nakirah, dan hal juga harus nakirah.
Nah atas dasar inilah kemudian Dr Sholih menyimpulkan bahwa kesulitan setiap siswa dalam mempelajari ilmu nahwu itu boleh jadi karena kurangnya fokus atau kurang kokohnya mereka dalam menguasai tiga bab pertama.