Benarkah Isim Isyarah Isim yang Paling Makrifat Setelah Lafdzul Jalalah Allah (الله) ?
Seperti yang kita tahu bahwa isim makrifat memiliki tingkatannya masing-masing tergantung kejelasan atau kesamaran suatu kata.
Dan isim yang paling makrifat adalah lafdzul jalalah الله. Kenapa?
Karena kita sudah meyakinin bahwa Dia satu-satunya Allah. Tidak ada Allah yang lain. Yang Maha Esa. Yang Maha Kuasa. Hati kita sudah mantap, tidak ada keraguan dan tidak ada kesamaran.
Namun.. setelah lafdzul jalalah Allah, siapakah isim yang paling makrifat?
Ibnu Sarraj dan sebagian ulama kufah mengatakan bahwa isim yang paling makrifat setelah lafdzul jalalah allah adalah isim isyarah.
Mereka mengatakan..
Setiap isim isyarah dapat diketahui dengan hati lawan bicara..
Contoh :
Ketika kita mengatakan هُوَ (dia) dan kita memaksudkan si Zaid
Maka, bagaimana lawan bicara kita memahami maksud kita bahwa yang kita maksud adalah si Zaid? Tentu dengan hatinya. Lawan bicara memahami dengan hatinya bahwa هُوَ yang dimaksud oleh pembicara adalah si Zaid.
Ketika kita mengatakan الرَّجُلُ (seseorang) dan kita memaksudkan si Zaid
Maka, bagaimana lawan bicara memahami maksud kita bahwa yang kita maksud seseorang itu adalah si Zaid? Dengan hatinya.
Ds...
Seluruh isim makrifat dapat diketahui dengan hati..
Namun berbeda dengan Isim Isyarah.
Ketika di katakan هَذَا كِتَابٌ (ini sebuah kitab), kita menggabungkan antara pemahaman hati dengan visual.
Kita lihat dulu dengan mata, lalu kita memahaminya dengan hati. Penggabungan antara hati dan visual ini yang menjadikan isim isyarah adalah isim yang paling makrifat setelah lafdzul jalalah.
Namun ini adalah pendapat yang lemah..
Kita tahu bahwasannya kita tidak bisa melihat Allah..
Namun tidak ada kesamaran pada diri kita atasNya, kita tidak bertanya “Allah yang mana?”
Kita tidak perlu dulu melihat Allah sehingga Allah menjadi makrifat
Dan lafdzul jalalah Allah adalah Isim yang paling makrifat
Dan ketika di katakan kepada kita هَذَا (ini) tanpa ada yang ditunjuk
Maka kita akan bingung..
‘ini’ apa yang di maksud? padahal katanya isim isyarah adalah isim paling makrifat. Tapi kita bungung.
Oleh karena itu, isim isyarah disebutkan di dalam matan jurumiyah dan lain-lain adalah isim mubham, isim yang masih samar, dan ia tidak lah menjadi sempurna kecuali ada musyar ilaihinya (yg ditunjuk).
Referensi
- Ustadz Abu Kunaiza